Era digital dan perkembangan teknologi 4.0 membawa banyak perubahan yang signifikan dalam dunia kerja. Saat ini dunia kerja membutuhkan individu yang memiliki kompetensi bekerja secara global atau kemampuan untuk bersaing dalam lingkungan kerja yang memiliki perubahan cepat. Kompetensi global sendiri terdiri dari beberapa aspek penting, termasuk di dalamnya kemampuan teknis, soft skills, dan keterampilan berbahasa asing. Kemampuan teknis disini merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam lingkup pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tertentu seperti programmer, bisnis, ataupun hal lainnya. Sedangkan soft skills dapat berupa kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, serta kemampuan beradaptasi di berbagai lingkungan. Terakhir, yaitu kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris. Hal ini menjadi sangat penting mengingat bahasa ini menjadi bahasa internasional yang sering digunakan dalam dunia kerja.
Teknologi yang semakin canggih membuat banyak perubahan dan tantangan, termasuk hilangnya banyak peluang kerja. Salah satu contoh nyata saat ini adalah kemunculan teknologi baru berupa Artificial Intelligence (AI). Dalam beberapa bidang, perkembangan AI telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan manusia seperti yang saat ini sedang booming, yaitu kemunculan Chat GPT yang digadang-gadang akan menjadi pengganti Google. Chat GPT ini pada dasarnya merupakan chatbot yang dapat mensimulasikan percakapan seperti manusia dan bisa menjawab pertanyaan apa saja. Platform yang baru dirilis oleh OpenAI pada november lalu ini, mampu memahami dialog manusia dan menghasilkan teks yang seolah-olah bukan berasal dari sistem komputer atau robot, melainkan terlihat sangat natural layaknya hasil ketikan manusia.
Ibarat asisten pribadi, kehadiran Chat GPT bisa saja mengancam berbagai pekerjaan di bidang tertentu, bukan hanya pekerja pabrik atau pelayan restoran, bahkan profesi seperti guru, jurnalis, customer service, hingga desainer grafis berpotensi akan tergantikan oleh teknologi AI. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan kemampuan Chat GPT untuk merespon secara cepat pertanyaan yang diajukan dengan jawaban berbasis data. Meskipun begitu, perkembangan AI juga bisa membuka banyak peluang baru dalam dunia kerja. Seperti pekerjaan yang berhubungan dengan data scientist, pengembang AI, dan analisis bisnis.
(sumber: Canva.com)
Untuk menghadapi perkembangan AI, kita perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memahami bagaimana AI digunakan adalah dengan mengikuti kelas pelatihan seperti bootcamp atau bahkan mencari sekolah khusus yang menyediakan pembelajaran seputar teknologi. Misalnya Sampoerna University yang menyediakan program studi unggulan seperti, Computer Sains dan Information System dengan kurikulum internasional yang mampu memberikan mahasiswanya kompetensi bekerja yang mumpuni di masa depan. Selain dengan cara belajar, kita juga bisa memanfaatkan teknologi ini sebagai mitra yang bisa membantu pekerjaan kita. Misalnya seorang copywriter yang kesulitan mencari ide tulisan, kamu bisa bertanya lewat Chat GPT topik apa yang sedang hangat dibicarakan, kemudian bisa mendapatkan ide tulisan dan mengembangkan tulisanmu menjadi semakin baik.
Menghadapi perkembangan teknologi AI dan hilangnya banyak lapangan pekerjaan memang tidak mudah. Namun, dengan memiliki kompetensi yang baik dan terus memperbaiki diri, individu dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi tantangan dalam dunia kerja yang cepat berubah ini.
Komentar
Posting Komentar