Mengenal Siberkreasi, Aplikasi Literasi Digital Nasional Indonesia

 

Informasi zaman sekarang bagaikan udara yang bisa kita hirup kapan saja dan dimana saja. Mungkin itulah satu kalimat yang bisa menggambarkan bagaimana teknologi berkembang dengan sangat cepat pada era digital seperti sekarang. Kemajuan teknologi yang semakin maju dapat kita lihat dengan semakin menjamurnya smartphone dengan jaringan yang saat ini sudah menyentuh angka 5G. Mulai dari berbagai jenis buku, komik, jurnal, bahan bacaan, humor, hingga hal negatif seperti pornografi saat ini sudah bisa diakses oleh berbagai kalangan dalam sekejap mata. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi digital dan literasi digital menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Berdasarkan data Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital, disebutkan bahwa dari total 274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta di antaranya telah menggunakan media sosial. Namun dalam pemanfaatannya, masih banyak penduduk kita yang dinilai kurang bijak dalam memanfaatkan media sosial. Misalnya, saat ini masih banyak masyarakat yang gampang percaya pada berita-berita yang belum tentu kebenarannya diluar sana, dan masih ada juga yang gagap dalam menggunakan teknologi, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.


(Sumber: Canva.com)

Disektor pendidikan pandemi telah menyadarkan kita bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak bisa lagi dihindari. Kita melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu memastikan seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Teknologi mampu mengakselerasi pendidikan serta mendorong lompatan-lompatan kemajuan. Namun, lompatan kemajuan tersebut juga harus didukung dengan pemanfaatan teknologi secara tepat sasaran dan cakap. Tepat sasaran disini berarti dapat secara langsung mengatasi tantangan yang ada dalam sistem pendidikan, salah satunya akses pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan cakap itu sendiri berarti setiap lapisan masyarakat utamanya pelajar, mahasiswa, dan tenaga pendidik, harus mampu menggunakan teknologi sebaik mungkin serta mampu menerapkan konsep literasi digital.

UNESCO sendri mengartikan bahwa literasi digital adalah kemampuan individu untuk mengakses, memahami, membuat, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital yang bisa diterapkan dalam ekonomi dan sosial. Menyadari pentingnya pemahaman literasi digital bagi masyarakat, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Teknologi Informasi dan Komunikasi (KOMINFO) membuat sebuah terobosan baru dengan mengeluarkan sebuah aplikasi berbasis program pelatihan yang diberi nama “Siberkreasi”. Terobosan dengan tagline “Makin cakap digital” ini kemudian membawa empat pilar dalam misinya untuk membuat masyarakat semakin melek digital. Keempat pilar tersebut diantaranya adalah keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.


(Sumber : Kanal Youtube Siberkreasi)

Dalam keempat modul yang sudah disiapkan oleh Kominfo demi menunjang pengetahuan literasi digital masyarakat, nantinya akan ada beberapa sub bab didalamnya. Seperti modul pertama, yaitu budaya bermedia digital. Sesuai namanya, pada modul pertama ini dijelaskan bagaimana internalisasi penerapan nilai pancasila sebagai penguatan karakter di era digitalisasi seperti saat ini. Kemudian, pada modul kedua yaitu aman bermedia digital. Modul ini nantinya akan dijelaskan bagaimana kita sebagai penikmat digital mampu memproteksi sekaligus menghindari penipuan digital yang semakin marak terjadi. Pada modul ketiga, yaitu etis bermedia digital, masyarakat akan diajak untuk menjelajah mesin pencaharian, meninjau lanskap digital, dan memahami literasi digital sebagai langkah menuju generasi cakap digital. Selanjutnya pada modul keempat, yaitu cakap bermedia digital. Pada modul ini akan dijelaskan mengenai pengantar etis bermedia, dan mewaspadai konten negatif dalam ruang gerak media digital. Keempatnya kemudian disusun sedemikian rupa dengan tujuan agar masyarakat Indonesia makin cakap dalam memanfaatkan fasilitas yang ada melalui gerakan literasi digital ini.

Pemerintah percaya, semakin masyarakat memahami konsep dari literasi digital dan memanfaatkannya dengan baik, hal itu juga akan berdampak pada negara dan diri masyarakat itu sendiri. Salah satu contoh yang bisa diambil jika masyarakat semakin melek digital adalah kemajuan perekonomian Indonesia yang semakin maju. Hal ini akan terlihat pada semakin banyaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mulai memanfaatkan e-commers yang ada guna menunjang usaha mereka. Selain itu, kemajuan preekonomian juga bisa kita lihat dari semakin banyaknya anak muda Indonesia yang akan berkecimpung di bidang teknologi, bahkan bisa membuat perusahaannya sendiri. Selain itu, dampak dari pemahaman literasi digital masyarakat pun juga akan terasa dibidang pendidikan. Semakin banyak anak muda melek teknologi, maka akan semakin maju pendidikan dan bangsanya, terlebih saat pandemi seperti sekarang ini.

 

 

 

 

Komentar