Pernahkah kamu mengalami kegagalan? Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya kegagalan. Namun, banyak orang yang terkadang menjadikan kegagalan itu adalah akhir dari segalanya. Tak sedikit juga yang ketika bertemu dengan kegagalan, memutuskan untuk menyerah begitu saja.
Confucius (551-479), atau sering disebut Master Kung, merupakan “guru bansa” dalam tradisi pendidikan di China. Dia adalah panutan yang memberi wejangan, mulai dari filsafat hingga politik. Confucius sepanjang hidupnya mencari nilai-nilai moral dalam hidup yang memungkinkan penguasa untuk berlaku adil. Ada sebuah kutipan bijak darinya yang berkata "Tak perlu khawatir bila usahamu bergerak pelan, selama kau tidak berhenti melakukannya." Confucius menginginkan sebuah integrasi ide zaman dahulu dengan meritrokasi yang menghasilkan sebuah filsafat moral unik.
Diakhir tulisan ini, aku ingin memberikan satu lagi kata-kata bijak yang diucapkan Conficius. "Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh." Setiap orang pernah dan akan selalu mengalami kegagalan. Namun yang terpenting adalah bagimana kita menerima kegagalan itu dan berteman baik dengannya. Jadi, sudah siap untuk bangkit dari kegagalan?

Menerima kenyataan bahwa diri gagal, itu bukan hal yang mudah, dan dampaknya bisa jadi kamu merasa putus asa, nangis berhari-hari, marah, menyalahkan diri sendiri, depresi, bahkan sampai di titik kamu bertanya "Kenapa aku sebodoh ini?" Well, meskipun dengan semua dampak negatif itu, perlu diingat bahwa kamu baru saja masuk kesituasi baru dan itu adalah pelajaran hidup yang harus diterima.
Kemudian pertanyaan yang muncul sekarang adalah "Bagaimana aku harus memandang kegagalan itu?". Karena Life Must Go On, yang perlu kamu lakukan adalah bangkit dan menerima situasi yang sulit ini.
"Bagaimana caranya?" Kamu bisa belajar dari pandangan seorang tokoh filsafat timur, Confucius.
Sebagai seorang filsuf dengan ide-ide briliantnya, ia juga pernah mengalami penolakan. Conficius tidak banyak berhasil dalam membujuk para penguasa untuk mengadopsi idenya tentang pemerintahan. Namun, sejak zaman Dinasti Han, ide-ide Confucius berdampak sangat dalam untuk mengisnpirasi setiap aspek kehidupan bermasyarakat di China.
–––––––––––
Meritrokasi adalah sistem yang memberikan kesempatan kepada sesorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan/prestasinya, bukan berdasarkan kekayaan/senioritas.

Komentar
Posting Komentar